Rasulullah saw. pada
masa-masa awal kekuasaan di Madinah, membuat perjanjian dengan Yahudi di
sana . Namun, Yahudi Bani Nazhir, Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, dan
lainnya kemudian membatalkan perjanjian. Bukan hanya itu, mereka bahkan
berkonspirasi dengan bangsa Arab seperti Quraisy dan Ghathafan, untuk
menyerang Nabi saw. dan kaum Muslim. Perilaku Yahudi semacam ini telah
cukup membuat beliau bertindak keras terhadap mereka: memerangi mereka
dan mengusir mereka seluruhnya.
Perilaku Yahudi yang
kini tergabung dalam zionisme Israel adalah sama saja dengan perilaku
Yahudi zaman dulu yang pernah bersekongkol memerangi Nabi saw. dan kaum
Muslim. Allah SWT menjelaskan beberapa karakter Yahudi, di antaranya:
1) Tidak akan pernah ridha kepada umat Islam hingga umat Islam mengikuti golongan, gaya hidup, dan sistem ( millah ) mereka.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS al-Baqarah [2]: 120).
2) Selalu menyesatkan dan mengkafirkan orang-orang Mukmin.
Apakah kamu tidak
melihat orang-orang yang telah diberi bagian dari al-Kitab (Taurat)?
Mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka
menghendaki kamu tersesat dari jalan (yang benar). (QS an-Nisa' [4]:
44).
3) Suka berkhianat dan melanggar perjanjian.
(Tetapi) karena
mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati
mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang
mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa
akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka
(yang tidak berkhianat), (QS al-Maidah [5]: 13).
4) Menyombongkan diri hingga tidak mau menerima kebenaran.
Sesungguhnya Kami
telah mendatangkan al-Kitab (Taurat) kepada Musa. Sesudah itu Kami telah
mengutus (berturut-turut) para rasul. Kami pun telah memberikan
bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruh al-Qudus. Apakah setiap datang kepada kalian
seorang rasul dengan membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai
dengan keinginan kalian, lalu kalian bersikap angkuh; kemudian beberapa
orang (di antara mereka) kalian dustakan dan beberapa yang lainnya
kalian bunuh ? (QS al-Baqarah [2]: 87).
5) Menolak ayat-ayat
Allah yang dibawa oleh Rasul kepada mereka; mereka bahkan membunuh para
nabi tanpa alasan yang benar. Jika kepada para nabi saja bersikap
demikian, apalagi kepada para pengikutnya.
Lalu ditimpakanlah
kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari
Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat
Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. (QS
al-Baqarah [2]: 61).
6) Senantiasa mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan selalu me
Hai Ahli Kitab,
mengapa kalian mencampuradukkan yang haq dengan yang batil, dan
menyembunyikan kebenaran, padahal kalian mengetahuinya? (QS Ali Imran
[3]: 71).
7) Suka berbuat
kefasikan, kriminal, dan kezaliman; mengikuti hawa nafsu, tidak melarang
kemungkaran; dan menolong kebatilan melawan kebenaran.
Telah dilaknati
orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putra
Maryam. Hal itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka
satu sama lain selalu tidak melarang kemungkaran yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu (QS
al-Maidah [5]:78-79).
8) Berhati keras melebihi batu; percaya pada sebagian isi kitab dan mengingkari sebagiannya yang lain.
Apakah kamu beriman
kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang
lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu,
melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa
yang kamu perbuat. (QS al-Baqarah [2]: 85).
Yang jadi pertanyaan Selanjutnya adalah :
Mengapa orang-orang Israel itu mampu melakukan kesadisan dan kebiadaban
yang amat mengerikan terhadap orang Palestina yang sama sekali tidak
berdaya apa-apa.
Jawabannya diberikan sejarawan Illan Pappe, seorang Yahudi yang menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”.
Pappe adalah salah satu
sejarawan Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut
membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa
melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab,
“Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi,
yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel
dididik dengan cara ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang
ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu
menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan
sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian: Orang
itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini
adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah
seorang yang telah dirampas tanahnya. ”
Indoktrinasi terhadap
anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan
satu-satunya “pedoman moral” bagi mereka. Yang paling utama adalah
indoktrinasi bahwa hanya bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan
orang-orang yang lain adalah hewan.
Sejak Usia Dini
Penanaman doktrin
rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis
kepada anak-anak mereka sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary
Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84
anak-anak Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London
Institute for Economic Studies, sungguh mengguncang nalar kita.
Ketika itu Ary ingin
mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel
terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada
anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu
kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina,
surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ”
Hasilnya sungguh
mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar
dikirim kepada anak-anak Palestina menulis surat mereka dengan
sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis?
Salah satu surat ditulis
oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis
surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara
lain:
“Sharon akan membunuh
kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan
api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa
kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa
kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu
gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada
kalian…ha…ha…”
Bocah Israel itu
menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak
perempuan Palestina yang meneteskan darah.(!)
Ayat-Ayat Talmud
Di bawah ini adalah
segelintir ayat-ayat Talmud yang dijadikan doktrin perang tentara
Israel. Dalam peperangan, seorang tentara Israel wajib mendaras Talmud
dalam kesempatan yang khusus. Terlebih di hari Sabbath (Sabtu).
- “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta menipu Ghoyim (non-Yahudi)” (Baba Kamma 113a)
- “Semua anak keturunan Ghoyim sama dengan binatang, ” (Yebamoth 98a)
-
- “Seorang Ghoyim yang berbaik pada Yahudi pun harus dibunuh, ” (Soferim 15, Kaidah 10)
- “Barangsiapa yang memukul dan menyakiti orang Israel, maka ia berarti telah menghinakan Tuhan, ” (Chullin, 19b)
- “Orang Yahudi
adalah orang-orang yang shalih dan baik di mana pun mereka berada.
Sekali pun mereka juga melakuan dosa, namun dosa itu tidak mengotori
ketinggian kedudukan mereka, ” (Sanhedrin, 58b)
- “Hanya orang
Yahudi satu-satunya manusia yang harus dihormati oleh siapa pun dan oleh
apa pun di muka bumi ini. Segalanya harus tunduk dan menjadi pelayan
setia, terutama binatang-binatang yang berwujud manusia, yakni Ghoyim, ”
(Chagigah 15b)
- “Haram hukumnya berbuat baik kepada Ghoyim (Non-Yahudi), ” (Zhohar 25b)
Umat Islam, Umat Terbaik
Kini di dunia tengah
terjadi berbagai kemungkaran; tidak hanya dilakukan oleh orang perorang,
melainkan juga oleh negara, termasuk Israel . Tanggung jawab untuk
melenyapkan semua kemungkaran itu diberikan Allah SWT kepada umat Islam.
Berkaitan dengan masalah ini, Allah Yang Mahaperkasa berfirman:
Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS Ali Imran [3]: 110).
Dalam ayat di atas, Allah SWT menegaskan dua perkara:
Pertama,
umat Mumammad saw., adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia.
Artinya, kaum Muslim sejatinya menjadi umat terbaik dibandingkan dengan
umat-umat lain di seluruh dunia. Sebab, kata frasa linnĂ¢s menunjukkan
makna bagi seluruh manusia tanpa kecuali.
Umat terbaik tentu
bukanlah umat yang dijajah; yang pemimpinnya diciduk bahkan dibunuh,
rakyatnya dibantai, kekayaannya dirampas, ekonominya dikuasai,
perjanjiannya dikhianati, dan mereka dijadikan bulan-bulanan oleh umat
lain.
Kedua,
karakter sejati kaum Muslim adalah selalu melakukan amar makruf nahi
mungkar; tidak hanya terhadap individu atau penguasa, tetapi juga
terhadap negara-negara yang ada, terutama negara-negara besar yang
merampas kekayaan mereka, yang membantai rakyat mereka, dan lain-lain.
Untuk itu, umat Islam
perlu memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar dan kuat, yang mampu
menghentikan kejahatan negara-negara besar tersebut. Tanpa kekuatan
demikian, umat Islam hanya akan berpangku tangan dan menjadi penonton
berbagai kejahatan dan tindak kezaliman, tanpa mampu mencegah berbagai
kemungkaran negara-negara besar itu.
Kedua karakter yang
diberikan sebagai ciri umat Islam tersebut baru akan diraih ketika umat
Islam menerapkan syariat Islam dan menyatu sebagai satu tubuh di bawah
kesatuan Khilafah Islamiyah.
Akhirnya, marilah kita merenungkan firman Allah SWT berikut:
Berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai (QS Ali Imran [3]: 103).